Jumat, 06 Januari 2012

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
1. Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan


pengertian keluarga

  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).

  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)

  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 



  • Masyarakat 
    Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

    Kamis, 05 Januari 2012

    Agama dan Masyarakat

    Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politikekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7%Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya.

    Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

    “ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.


    Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).



    Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
    1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
    2. Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
    3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

    Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

    Prasangka dan diskriminasi merupakan dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dari peristiwa kecil yang menyangkut dua orang dapat meluas dan menjalar, melibatkan sepuluh orang, golongan atau wilayah disertai yindakan kekerasan dan destruktif yang merugikan.
    Perbedaan yang secara sosial dilaksanakan antar lembaga atau kelompok dapat menimbulkan prasangka melalui hubungan pribadi akan menjalar, bahkan melembaga (turun menurun) sehingga tidak heran apabila prasangka ada pada mereka yang tergolong cendekiawan, sarjana, pemimpin atau negarawan. Jadi prasangka pada dasarnya pribadi dan dimiliki bersama. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik.
    Perbedaan terpokok antara prasangla dan diskriminatif ialah bahwa prasangka menunjuk pada aspek sikap sedangkan diskriminatif menunjuk pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap ialah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, objek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui bila ia sudah bertindak atau bertingkah laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan.

    Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak tampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang sifatnya realistis. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan yang realistis, sedangkan prasangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh individu masing-masing.
    Erhnosentrisme dan Stereotype
    Perasaan dalam dan luar kelompok merupakan dasar untuk suatu sikap yang disebut dengan ethnosentrisme
    Stereotype diartikan sebagai tanggapan mengenai sifat-sifat dan waktu pribadi seseorang atau golongan yang bercorak nnegatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya yang subjektif.
    Integrasi Masyarakat dan Nasional
    Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan.

    masyarakat pedesaan dan perkotaan

    KARAKTERISTIK UMUM MASYARAKAT DESA

    Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Berikut ini disampaikan sejumlah karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang bersifat umum yang selama ini masih sering ditemui. Setidaknya, ini menjadi salah satu wacana bagi kita yang akan bersama-sama hidup di lingkungan pedesaan.

    1. Sederhana
    Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan ini terjadi karena dua hal:
    a. Secara ekonomi memang tidak mampu 
    b. Secara budaya memang tidak senang menyombongkan diri.


    2. Menghargai (“ngajeni”) orang lain
    Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan kebaikan orang lain yang pernah diterimanya sebagai “patokan” untuk membalas budi sebesar-besarnya. Balas budi ini tidak selalu dalam wujud material tetapi juga dalam bentuk penghargaan sosial atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan “ngajeni”.


    3. Suka gotong-royong
    Salah satu ciri khas masyarakat desa yang dimiliki dihampir seluruh kawasan Indonesia adalah gotong-royong atau kalau dalam masyarakat Jawa lebih dikenal dengan istilah “sambatan”. Uniknya, tanpa harus dimintai pertolongan, serta merta mereka akan “nyengkuyung” atau bahu-membahu meringankan beban tetangganya yang sedang punya “gawe” atau hajatan. Mereka tidak memperhitungkan kerugian materiil yang dikeluarkan untuk membantu orang lain. Prinsip mereka: “rugi sathak, bathi sanak”. Yang kurang lebih artinya: lebih baik kehilangan materi tetapi mendapat keuntungan bertambah saudara. 


    CIRI-CIRI MASYARAKAT PERKOTAAN

    Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
    a. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

    b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).

    c. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

    d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.

    e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

    f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.


    Tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi antara kota dan desa diperlukan agar saling melengkapi terutama di bidang kebaikan. Semakin intens interaksinya maka semakin merata kemajuan yang didapat dari kedua macam wilayah tersebut. Seperti banyaknya keuntungan yang didapat dari interaksi tersebut, ada juga dampak-dampak negative akibat interaksi antara perkotaan dan pedesaan. Semua itu kembali kepada kemampuan masyarakatnya untuk memilih yang mana hal-hal yang dapat diambil manfaatnya dari daerah satu ke daerah lain, dan hal mana yang harus dibuang sebagai kelemahan daerah lain tersebut.

    pelapisan sosial dan kesamaan derajat

    Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
    Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok social. Dengan adanya kelompok social ini, maka terbentuklah suatu lapisan masyarakat yang berstara.
    TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL

    ▪ Terjadi dengan sendirinya
    Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Ada pula lapisan tertentu yang terbentuk bukan berdasarkan kesengajaan, tetapi secara alamiah. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
    Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja inilah, maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
    ▪ Terjadi dengan sengaja
    Sistem ini ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu teradapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun horizontal.
    Didalam sistem organisasi ini mengandung dua system, yaitu:
    1) Sistem Fungsional; merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat. Namun kelemahannya karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sering terjadi masalah dalam menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
    2) Sistem Skalar;merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas(vertical).


    PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA

    Dapat dibedakan menjadi :

    1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
    Pelapisan tertutup misalnya :
    ▪ Kasta Brahmana : merupakan kastanya golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi.
    ▪ Kasta Ksatria :merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
    ▪ Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga.
    ▪ Kasta Sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
    ▪ Paria : golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta. Misalnya kaum gelandangan, peminta dan sebagainya.

    2) Sistem pelapisan masyarakat terbuka
    Sistem yang demikian dapat kita temui didalam masyarakat Indonesia. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan utnuk itu. Tetapi disamping itu, orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya.
    Status (kedudukan)yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “Archieve status”.

    warga negara

    Warga Negara dan Negara
    Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia, hal ini merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang menjadikan suku bangsa di Indonesia beraneka ragam. Setiap kekayaan bangsa Indonesia wajib dijaga dengan baik keberadaannya, Warga Negara patut menjaga dan melestarikan kekayaan alam tersebut. Saya prihatin dengan Indonesia pada saat ini, berhektar – hektar hutan yang luas digunduli lalu diganti dengan tanaman kelapa sawit, lahan milik warga diselewengkan oleh banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dalam pemerintahan, Hajat hidup orang banyak telah dikuasai oleh pihak asing, asset – asset Negara habis karena diperjual belikan demi kepentingan individu/kelompok semata, hukum dapat dengan mudah diperjual belikan, saya salut dengan warga Negara asing yang mencoba menyelamatkan asset bangsa Indonesia dengan merehabilitasi hutan kekayaan flora dan fauna Indonesia yang seharusnya Indonesia sendiri yang menjaganya. hal ini memicu suatu konflik dalam diri saya sehingga saya sebagai warga Negara Indonesia prihatin atas banyak kejadian itu. Dalam kehidupan sehari – hari warga Negara harus menaati hukum yang berlaku, beda halnya dengan orang – orang yang berduit tebal yang dengan mudahnya melakukan kesalahan dan bisa lolos dari hukum. Diharapkan para generasi muda dapat mengangkat Negara Indonesia agar terbebas dari permasalahan seperti ini.

    peran pendidikan dalam pembangunan

    Peran Pendidikan dalam Pembangunan

    Kita tahu bahwa pendidikan termasuk faktor penting yang berpengaruh terhadap masa depan suatu bangsa Karena tanpa adanya orang yang berpendidikan maka tidakan ada suatu negara.
    pendiri dari negara kita ini adalah orang yang berpendidikan salah satunya adalah seorang insinyur yaitu Ir.Soekarno,presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia.Beliau butuh pendidikan tinggi supaya memiliki wawasan luas untuk mendirikan negara ini,salah satunya adalah lewat belajar.
    itulah mengapa pendidikan itu sangat penting dalam membangun suatu negara,dan jelas negara ini membutuhkan orang-orang cerdas agar negara ini menjadi lebih baik lagi dari masa ke masa.Pemerintah pun selalu mencari jalan keluar agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang cukup dan saya rasa 20% APBN masih kurang dari cukup untuk merealisasikannya.
    Negara dikatakan maju bila mayoritas penduduknya memiliki pekerjaan yang layak,sedangkan pekerjaan membutuhkan individu yang berkualitas dan disanalah pendidikan yang memegang peran penting.
    Program pendidikan wajib 9 tahun adalah salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah pendidikan yang melanda negara ini,tapi jaman sekarang lulusan SMP bisa kerja menjadi apa? lulusan SMA saja masih susah mendapatkan pekerjaan.Itulah mengapa Negara ini 66 tahun merdeka tapi tetap belum bisa dikatakan negara yang maju karena negara ini butuh seseorang yang cerdas untuk membangun negara ini menjadi negara yang maju.

    pemuda dan sosialisasi

    Pemuda sering sekali dikaitkan dengan hal-hal yang negative. Tapi banyak juga pemuda Indonesia yang dapat berprestasi baik dalam bidang akademik atau pun nonakademik. Sebagai contoh Indonesia sering sekali mendapat mendali emas,perak atau pun perunggu dalam ajang yang bergengsi.Namun pada zaman yang seperti ini banyak pula pemuda yang masih belum sadar akan pentingnya suatu prestasi. Masih sering saja terlihat pemuda yang suka sekali melakukan tawuran yang tidak pernah jelas apa permasalahannya.



    SOSIALISASI
    Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory)
    Jenis-jenis Sosialisasi
    Sosialisasi Primer
    Sosialisasi Sekunder
    Tipe Sosialisasi
    Formal
    Non Formal
    Kita tentu sudah tak asing lagi dengan kata “sosialisasi”. kata tersebut berkaitan dengan hubungan sosial antara satu dengan yang lainnya. Sosialisasi sering kita jumpai disekitar kita, Sebagai contoh saat akan diadaknya pemilu, E-KTP, Beralih ke gas Elpiji. Tujuannya dari sosialisasi tersebut diharapkan agar para penggunanya mengerti dan paham bagaimana cara melakukan dengan benar.